Prolog: “──Hari Komandan Militer”

(Penerjemah: Anickme)


1

──Belakangan ini, ada beberapa rumor yang tersebar di kalangan militer — beberapa di antaranya sangat masuk akal.

"Apa kau sudah dengar? Senjata canggih yang dikembangkan oleh pihak militer dengan sangat rahasia mungkin akan segera digunakan dalam pertempuran nyata.”

"———"

"Mengenai senjata canggihnya, maksudmu tentang sesuatu yang dapat menyimpan banyak amunisi yang sangat efektif melawan gerombolan menyebalkan itu?"

"———"

"Ya, mereka mengatakan itu adalah perkembangan inovatif yang dapat menggambarkan ulang seluruh skenario perangnya."

"———"

"Jadi, rumor tentang pilot andalan yang menghancurkan pilar cahaya itu benaran?!"

"———"

"Hei, jangan hanya duduk di sana, kau juga harus bergabung dengan obrolan ini — Rusalka."

“…. Aku?" kata Rusalka, melirik rekannya yang melihat wajahnya.

Dia melihat ke sekeliling dan mendapati bahwa semua rekan-rekannya, yang duduk di meja militer untuk makan malam, menatapnya. Sambil ditatap oleh mereka semua, dia mengingat kembali apa yang mereka bicarakan beberapa waktu yang lalu.

Kalau tidak salah, intinya adalah—

"Um, kau meminta pendapatku mengenai beberapa kisah konyol yang mirip khayalan itu, kan?"

“Maksudku, kau tidak salah tapi...! Aku mengerti bagaimana perasaanmu tapi...!"

“Benar, kupikir itu adalah kisah yang sangat dibuat-buat. Namun, itu hanyalah khayalan.”

"Gadis ini, mulutnya tajam sekali!"

Dia pikir dia sudah memikirkan matang-matang perkataannya, tetapi tampaknya reaksi rekan-rekannya tidak ada yang menyukainya.

Seperti yang diperkirakan, ada jurang pemisah antara pria dan wanita yang sulit diatasi. Namun, jika dia menyerah begitu saja dengan menggunakan ini sebagai alasan, keadaan tidak akan berjalan baik karena mereka memang rekan seperjuangan yang pergi bertempur bersama.

"Yang ingin kukatakan adalah, aku tidak pernah mencoba untuk menghindari obrolan dengan kalian semua."

"Kau pergi begitu saja dan berbicara dengan sikap merendahkan bahkan sampai saat ini...? Gadis ini ...kau pikir kau sudah menjadi Dewa atau semacamnya...?"

"Hanya karena kau sedikit — sebenarnya, sangat imut, bukan berarti kau bisa melakukan segala hal sesukamu....!"

"Pertama-tama, kau mengatakan kalau kau tidak pernah menghindari obrolan dan saat ini kau bahkan tidak mencoba bergabung dengan obrolan yang tadi, kan?"

"Aku minta maaf. Obrolan itu tampak tidak berarti bagiku, jadi, aku hanya fokus untuk menyelesaikan makananku.”

"G-gadis ini....!!"

Rekan-rekannya menatap Rusalka seolah-olah dia adalah sesuatu yang mengerikan saat dia meminta maaf. Dan sebagai respons atas tatapan mereka, Rusalka hanya mengendurkan bibirnya dan berkata 'Tidak' saat dia menggelengkan kepalanya.

"Itu hanya lelucon." lanjutnya.

"Oh, jadi itu lelucon, begitu... Eh, Apanya yang lelucon? Kapan lelucon itu dimulai dan di mana itu berakhir?”

“Jika senjata semacam itu benar-benar dikembangkan, itu akan sangat bagus. Aku tidak keberatan meskipun itu semacam amunisi yang efektif melawan musuh atau senjata berteknologi tinggi yang benar-benar mengubah medan perang atau bahkan jika itu adalah pilot andalan. " kata Rusalka, memikirkan tentang 'kisah konyol mirip khayalan' yang dibicarakan para lelaki.

Membicarakan khayalan adalah hal yang baik. Bagaimanapun juga, pada akhirnya, khayalan adalah keinginan atau cita-cita kita yang ingin kita wujudkan.

"———"

Mendengar permohonan Rusalka yang mirip puisi, ekspresi rekan-rekannya menegang dan mereka terdiam.

Bukan karena tidak senang. Pada saat itu, mereka semua merasakan hal yang sama.

Banyak perwira dan prajurit yang menatap ke langit, kemungkinan memiliki khayalan yang sama.

Khayalan tentang senjata rahasia yang dikembangkan oleh tentara, khayalan tentang terobosan yang memungkinkan senjata mereka efektif melawan musuh, khayalan tentang strategi revolusioner yang dapat membalikkan keadaan perang, khayalan tentang pilot andalan yang tidak memerlukan taktik—

"———"

—Bagaimanapun juga, mereka harus bertarung melawan langit, melawan pilar cahaya di mana hal semacam itu tidak ada.

2

Tahun 2019 Masehi, umat manusia dipaksa bertarung dengan musuh yang berasal dari pilar cahaya — dikenal sebagai “Pilar”, yang muncul secara tiba-tiba.

Pilar cahaya, yang pertama kali muncul di pegunungan Eropa Utara, memberikan dampak buruk bagi lingkungan di sekitarnya, berlawanan dengan kesan indah dan megah yang disematkannya. Fenomena ini, yang sekarang disebut “Fenomena Kelaparan” menyerap seluruh kehidupan di sekitarnya dan membuat lingkungan di sekitarnya menjadi hancur.

Pegunungan menjadi kering serta tumbuhan dan hewan membusuk akibat fenomena yang tidak diketahui ini — dan respons umat manusia terhadap hal ini sangatlah cepat.

Pada awalnya, mereka terlambat memahami gentingnya situasi tersebut dan membuat kerusakannya semakin parah karena hanya melihat situasi secara optimis. Akhirnya, ketika kelompok pengintai yang mereka kirim dilenyapkan, mereka tidak punya pilihan selain mengakui ancaman yang ditimbulkan pilar cahaya ini.

Setelah itu, muncul gerakan untuk melenyapkan pilar secara fisik untuk selamanya, membuat situasi berubah secara tiba-tiba.

—Dari dalam pilar cahaya, yang sekarang diserang oleh umat manusia, musuh yang tak terhitung jumlahnya muncul.

Dan sejak saat itu, semua unit penyerang telah dihancurkan oleh target musuh ini yang belakangan disebut "Pilar", menggiring umat manusia ke pojok, membuat mereka harus memikirkan rencana perang.

Namun, setelah itu, invasi damai Pillar menjadi lebih banyak. Dari Eropa Utara sampai daerah pemukiman, membuat penduduknya tidak punya pilihan lain kecuali meninggalkan tempat tinggal mereka dan pergi.

Seolah-olah mengejek orang-orang yang harus meninggalkan tanah kelahiran mereka, pilar cahaya ini mulai bermunculan di banyak lokasi dan merusak lingkungan di seluruh dunia. Ketika tentara dikerahkan untuk mencoba menghentikan perkembangan ini, mereka dengan mudah dimusnahkan oleh Pilar.

Pilar adalah makhluk yang dipenuhi semacam kekuatan yang membuatnya kebal terhadap persenjataan konvensional, menjadikan mereka musuh alami bagi umat manusia karena kita mengembangkan cara berperang melalui bubuk mesiu.

Banyak nyawa hilang sia-sia, daerah demi daerah direbut dari kekalahan di pertempuran dan ketika lebih dari separuh orang yang memahami cara berperang lama tewas dalam pertempuran, orang-orang muda dikirim ke medan perang, satu demi satu.

Umat manusia, tanpa diragukan lagi, perlahan-lahan menuruni lereng menuju kepunahan.

“—Seseorang, apa ada seseorang di sana? Siapapun, tolong jawab.”

Dia bertanya melalui radio tetapi sia-sia— hanya ada suara gemuruh badai pasir yang datang dari sisi lainnya.

Percakapan rekan-rekannya yang keras dan berisik yang baru saja terdengar beberapa saat lalu tidak lagi terdengar. Lelucon bodoh, humor kecil, dan suara-suara yang mengkhawatirkan keadaannya.

Seolah-olah semuanya ditelan oleh badai pasir di sisi lainnya.

“———“

Medan perang terpantul di mata biru langitnya saat menunduk dari kokpit pesawat tempur.

Di antara awan tebal di langit, warna merah cerah betebaran— bukti bahwa seseorang sedang bertarung. Bukti bahwa mereka melancarkan serangan terhadap musuh tanpa emosi dengan mengandalkan peluru — peluru yang sia-sia untuk melawan mereka.

Dan, itulah bukti bahwa perlawanan tersebut sia-sia dan kehidupan mereka telah hilang.

“——..”

Rasa dari besi berkarat memenuhi mulutnya saat dia menggigit bibirnya dengan keras.

Makan bersama, menjalani kehidupan yang sama di darat, dan saling mempercayakan hidup sambil melebarkan sayap di langit — tapi sekarang, pada akhirnya, Rusalka terbang sendirian.

Di langit ini, langit yang sangat sepi ini, Rusalka sekarang terbang sendirian.

Dia tidak memiliki kata-kata penyesalan. Dia juga tidak bisa mengatakan apa pun untuk menghibur jiwa-jiwa tersebut. Dan jika dia memanggil nama mereka dalam kesedihan, perbuatan itu berarti menghina rekan-rekannya, begitu pikirnya.

Tanpa ada tanda-tanda memedulikan Rusalka dalam keadaan yang seperti itu, meteran memberitahunya tentang musuh yang mendekat. Dengan darah masih menetes dari bibirnya, Rusalka memiringkan kuk dan meluncur ke langit.

Tepat pada saat itu, seberkas sinar datang melewati jendela dan sayap utama, menderu saat berbenturan. Suara berderit bergema di telinganya saat sesuatu yang terlihat aneh melintas di depan matanya.

“——–“

—Sesuatu seperti itu yang berada di langit sudah pasti aneh.

Sekilas, objek berbentuk bintang ini memang mungkin berada di langit. Namun, persepsi seperti itu salah. Mirip seperti hal yang menyerupai musuh ini, sifat aslinya adalah pembunuh tak berperasaan.

Kaki ambulakral yang tak terhitung jumlahnya di sekujur tubuhnya mencengkeram musuh dan tidak akan melepaskannya. Karena itu, jika seseorang mencoba menciptakan jarak, ia akan menembakkan sinar dari sumber yang tidak diketahui dan tertembak jugalah hal yang tidak bisa dihindari.

Satu-satunya hal yang pasti adalah ia memiliki semacam perlindungan misterius yang membuat semua senjata konvensional tidak berguna untuk melawannya — dan hal ini, sebenarnya adalah fenomena yang mengubah situasi putus asa ini menjadi situasi tanpa harapan.

—Musuh seperti itu diberi nama “Pilar”.

Musuh asing yang tiba-tiba melancarkan serangan kepada umat manusia ini berbentuk seperti bintang laut dan dapat bergerak bebas di langit. Setiap makhluk berbentuk bintang laut ini berukuran hampir sama dengan jet tempur — mereka beterbangan di langit yang redup dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya, menumpuk mayat satu sama lain.

Ini benar-benar sesuatu yang hanya keluar dari mimpi buruk — sesuatu yang tidak boleh ada di dunia ini.

“Dasar makhluk laut tua… apa kau tahu lelucon seperti apa itu, bisa-bisanya melayang-layang di langit…?!”

Suaranya bergetar saat dia mengutuk situasi yang tidak rasional ini dan memutar pesawat jetnya, hampir tidak dapat menembus celah musuh, hampir tewas.

Namun, manuver seperti itu tidak menjamin nyawa Rusalka.

Bahkan manuver luar biasa dari pesawat jetnya hanya akan memungkinkannya untuk lolos dari satu krisis per seratus krisis. Benar-benar taruhan hidup yang tak ada habisnya.

“——–“

Di tengah-tangah medan perang yang kacau balau, Rusalka tiba-tiba tersadar.

Dia tidak bisa melihat jet lain dalam situasi yang sama sepertinya. Tembakan perlawanan, yang sekitar kurang dari satu menit yang lalu, ada sekarang telah hilang — Rusalka sekarang tahu arti kesendirian yang sebenarnya.

Suara di sekitarnya mulai terasa jauh dan warna dari pandangannya perlahan memudar. Dia merasa seolah-olah dia telah tenggelam jauh di kursinya, yang menjadi pusat keberadaannya — jantungnya.

Sesuatu yang dilihatnya, suara yang didengarnya — itu tidak berarti apa-apa. Dia hanya bisa mendengar detak jantungnya sendiri.

“——— “

Dan pada saat ini, Rusalka hanyalah alat yang memainkan suara jantungnya.

Dia juga tidak bisa mendengar peringatan kejam dari meterannya, dia juga tidak bisa melihat hujanan sinar yang memenuhi pandangannya dari satu ujung ke ujung lainnya. Bahkan jika dia dapat mendengar dan melihat, dia tidak akan bisa melakukan apapun, karena dia tidak memiliki anggota tubuh. Karena itu, Rusalka tidak bisa berbuat apa-apa.

Yang terpenting sekarang hanyalah detak jantung ini berhenti, melalui situasi yang mematikan ini—

“—–?”

Untuk sesaat, ketika Rusalka menerima akhir tersebut, sesuatu menarik perhatiannya.

Sensasi menggelitik samar membawa kembali kesadaran Rusalka ke dunia nyata. Saat dia kembali ke realitas tidak berperasaan ini dari keadaan spiritualnya saat menerima akhir itu, Rusalka menahan napasnya selagi pusaran emosi yang tak tertahankan bermain bersamanya.

Namun, pada saat yang sama, kesadaran Rusalka yang terbangun mulai terwujud.

Dari mesin ini, yang terlempar tanpa tenaga oleh badai pasir, dia bisa melihat suara yang pecah. Suara yang terus menerus mengulang satu kata.

Bahkan sebelum pikirannya bisa memahami arti kata itu, bibir Rusalka bergerak.

Dia secara tidak sadar mengatakan kata yang dia dengar.

“—Valkyrie.”

—Dan dengan segera, cahaya menghancurkan medan perang.

Sebagai sebuah fenomena, itu hanyalah kejadian normal.

Cahaya tidak memiliki massa. Kecuali banyak kondisi yang terpenuhi, ia tidak dapat menghancurkan materi apa pun. Terlepas dari itu, cahaya ini menginjak-injak makhluk seperti bintang laut itu dan menghancurkan mereka.

"—Ah."

Meluncur di sekitar sinar yang tak terhitung jumlahnya, cahaya ini membawanya langsung ke musuh yang menjijikkan itu. Persis seperti itu, peluru yang dibalut cahaya bersinar menembus tubuh bintang laut. Saat berikutnya, perlindungan mereka tertembus dan cahaya meledak.

Perlindungan cahaya pecah, membuat tubuh Pilar bergetar.

Lalu, kejadian lain yang luar biasa terbuka sebelum matanya—tumbuhan hijau muncul dari pusat Pilar serta daun hijau dan pepohonan mulai tumbuh. Seolah-olah pohon muda memakannya dari dalam, Pilar kehilangan bentuknya saat cahaya menghilang.

Seperti itulah fenomena yang seharusnya terlihat ketika sebuah Pilar menghilang. Adapun alasan kenapa bisa seperti ini masih tanda tanya, itu karena tidak ada yang melihatnya dengan cukup jelas untuk memastikannya.

Melihat Pilar hancur adalah sebuah mimpi yang membutuhkan keajaiban demi keajaiban untuk dicapai secara normal. Namun, ini tidak salah lagi.

Bagaimanapun, ini bukannya sesuatu yang terjadi satu atau dua kali sebelumnya. Tidak peduli betapa bodohnya seseorang, mereka bisa memastikan fenomena ini, jika mereka melihat hal itu terjadi pada ratusan Pilar tepat di depan mereka.

Mereka dapat memastikan kebenaran dalam rumor itu dan tentang betapa kuatnya kekuatan cahaya itu.

“——–“

Rusalka, yang pada dasarnya adalah pengamat saat ini, menyadarinya.

Cahaya ini bukanlah hanya cahaya biasa. Zat yang tampak seperti cahaya ini pasti berbentuk pesawat. Dia terkejut setelah dia memahami ini dengan benar.

Bahkan saat mengendarai jet tempur canggih, Rusalka dan hasil pertempuran rekan-rekannya tidak disebutkan. Jika mesin ini adalah kristalisasi kebijaksanaan umat manusia dan jika itu benar-benar lebih bersinar dari Rusalka dan yang lainnya, maka mungkin masih ada lapisan peraknya.

──Jika bentuk sebenarnya dari cahaya ini bukanlah pesawat terbang dengan baling-baling yang sudah ketinggalan zaman.

“────”

Seolah mimpi buruk itu tidak pernah berakhir, Rusalka tidak bisa berbuat apa-apa — dia seperti orang-orangan sawah yang melayang di udara.

Sebuah boneka yang hanya berdiri diam di tanah dan hanya menatap pertempuran. Saat ini, Rusalka tidak berbeda dengan orang-orangan sawah seperti itu.

Cahaya mengamuk di medan perang dan Pilar jatuh satu demi satu, berubah menjadi pohon muda. Dia bisa berkata kalau pohon muda itu berakar sampai ke bumi di bawahnya seolah-olah ditelantarkan karena fenomena Kelaparan sebelumnya.

Seolah-olah pasir kering tersedot ke dalam air, membawa kehidupan ke daratan.

“──Valkyrie.”

Dia mendengar sebuah suara dari radio.

Itu bukan satu-satunya suara. Suara yang melewati badai pasir dan mencapai Rusalka bukanlah dari satu orang.

“──Valkyrie. Valkyrie.”

“Valkyrie. Valkyrie. Valkyrie…!”

Suara itu — bukanlah dari satu individu ataupun kelompok, rasanya seperti sesuatu yang lebih, sesuatu yang sangat luas — seolah-olah itu adalah suara yang mengguncang tanah “umat manusia” itu sendiri.

“──Valkyrie! Valkyrie! Valkyrie!”

“──”

Suara itu, membuat matanya lembab, menampar telinganya dan membuat hatinya hangat.

Cahaya, itu membakar langit, melahirkan pohon muda dan menghapus keberadaan Pilar menjijikkan setelahnya. 

Dari jauh, jauh sekali, cahaya menyilaukan menyebar ke seluruh langit seakan-akan itu memperkuat harapan itu sendiri, menembus awan menuju medan perang. Rusalka hanya melihat, matanya terbuka lebar.

Itu merupakan keberadaan dari sesuatu yang coba ditutupi tentara dengan segala cara──

Keberadaan dari sesuatu yang bahkan bisa menembus perlindungan Pilar keji ini──

Keberadaan dari sesuatu yang secara harfiah dapat menggambarkan ulang seluruh medan perang dengan kekuatannya yang luar biasa──

Keberadaan dari seorang pilot andalan tunggal yang bisa terus menjatuhkan Pilar satu demi satu──

“────”

Mimpi yang diinginkan semua orang yang memandang ke langit.

Manifestasi dari mimpi seperti itu adalah harapan umat manusia untuk menghancurkan Pilar dan merebut kembali langit.

Nama dari harapan seperti itu adalah──

“──Valkyrie.”

Dan sekali lagi, bibir Rusalka mengucapkan kata itu.

3

Pada hari ini, umat manusia, untuk pertama kalinya, berhasil memperoleh kemenangan dalam pertarungan melawan Pilar.

Sementara banyak, banyak perwira dan laki-laki harus menyerahkan nyawa mereka, kemenangan pertama melawan Pilar ini akan menjadi harapan umat manusia dan suar serangan balik.

──”Valkyrie” ─ seorang gadis bersayap yang dikirim oleh Dewa untuk menyelamatkan umat manusia. 

Dan ini adalah operasi militer pertama Valkyrie.

Halaman baru yang selamanya akan terukir di hati orang-orang —pertempuran hebat pertama — dan masih banyak lagi seterusnya.

Hari ini akan tercatat dalam sejarah sebagai "Hari Komandan Militer".

Nama "Rusalka Evareska " akan menjadi salah satu dari nama prajurit yang kembali hidup-hidup pada hari itu.
full-width